25.8.13

Self-harm: Cutting

at 02:21
 
 
Apa itu self-harm? Apa hubungannya dengan cutting?
 
Self-harm adalah tindakan melukai diri sendiri, salah satunya adalah cutting. Mereka melukai diri sendiri dengan tujuan membuat goresan atau luka di seluruh bagian tubuh dengan benda tajam--cukup untuk menembus kulit dan membuatnya berdarah.
 
Cutting adalah sejenis gangguan mental. Orang-orang memulai cutting biasanya saat mereka beranjak dewasa ataupun saat remaja. Namun beberapa kasus berlanjut hingga umur mereka sudah dewasa.
 
Mereka biasa melukai diri sendiri dengan cutting atau membuat goresan luka di pergelangan tangan, lengan, kaki, dan perut, namun akhir-akhir ini sudah beranjak hingga keseluruh badan, seperti leher, paha, dan beberapa tempat lainnya. Tetapi, ada juga yang melukai diri sendiri dengan membakar kulit mereka dengan rokok ataupun korek api.
 
Ketika luka atau luka bakar mereka sembuh, luka tersebut akan meninggalkan bekas yang sering kali ditutup-tutupi oleh mereka yang melakukannya, sehingga tidak jarang orang lain tidak mengetahui apa yang mereka lakukan dan mereka hadapi selama ini.
 
Mengapa mereka cutting?
 
Dalam hal ini, dapat dikatakan sulit untuk mengetahui alasan mereka menyakiti diri sendiri dengan sengaja.
 
Cutting adalah cara beberapa orang untuk mencoba mengatasi rasa sakit karena emosi yang terlalu kuat, tekanan intens seperti bully, atau masalah di dalam suatu hubungan, seperti berpacaran. Mereka mencoba untuk berurusan dengan perasaan atau masalah yang tidak bias mereka tanggung sendiri, dan tidak bisa di jelaskan kepada orang lain. Atau mereka pikir situasi yang teramat buruk itu tidak akan bisa berubah.
 
Beberapa orang melakukan cutting karena mereka merasa putus asa atau depresi untuk meminta bantuan dan menerima bantuan untuk keluar dari perasaan sakit hati. Dan beberapa orang lainnya cutting untuk mengungkapkan perasaan marah, sedih, ditolak, putus asa, rindu, ataupun rasa kosong yang meng"hantui."
 
Mungkin mereka tidak tahu cara mengatasi rasa sakitnya, atau mereka mengatasinya dengan baik karena tidak tahu bagaimana cara menjelaskan apa yang ia rasakan. Karena banyak emosi yang dipendam, saat semuanya sudah tidak lagi dapat ditampung, mereka melakukan cutting untuk mengatasi rasa sakit berlebih yang mereka rasakan.
 
Dorongan untuk cutting dipicu oleh perasaan marah, sakit hati, malu, frustasi, atau rasa terabaikan yang tidak dapat diungkapkan. Mereka juga berpikir bahwa mereka tidak cukup pantas untuk disandingkan dengan teman-temannya yang lain, atau merasa tidak akan ada yang mengerti perasaan mereka. Dorongan lainnya adalah karena kehilangan seseorang yang sangat dekat dengan mereka atau untuk mengisi rasa kekosongan. Cutting tampak seperti cara untuk mengekspresikan rasa sakit hati.
 
Beberapa remaja yang cutting biasanya mengalami gangguan mental lainnya seperti depresi, bipolar, gangguan makan atau eat disorder, memiliki imajinasi yang terlalu tinggi, terlalu banyak berpikir hal tidak penting, atau perilaku kompulsif, dan juga biasanya terlibat narkoba atau sering meminum alkhol dalam dosis berlebih.
 
Tetapi, kebanyakan kasus cutting terjadi karena mereka ingin mengurangi rasa sakit yang mereka lalui, mengekspresikan rasa marah, atau ingin mengkontrol kedua rasa tersebut.
 
The last...
 
Mereka cutting bukan karena mereka ingin bunuh diri, mereka hanya ingin merasa lebih baik walaupun cara itu salah. Beberapa orang yang melukai diri sendiri untuk bunuh diri memang sudah memiliki rencana tersebut dari awal, tapi tidak berlaku bagi remaja-remaja yang cutting.
 
Cutting dapat menjadi sebuah kebiasaan, hal ini didasari oleh rasa apabila orang lain menyakitinya, maka ia membutuhkan rasa sakit yang diakibatkan cutting. Otak pun mulai merespon dengan cepat, dan hal tersebut sulit untuk berhenti dilakukan saat cutting. Walaupun rasanya ingin berhenti, otak seolah-olah tetap memerintahkan tangan mereka untuk terus membuat luka baru. Hal ini pun dapat menjadi kecanduan.
 
Dan, sebagai orang yang pernah cutting, gue cuma mau  bilang, cutting bukan suatu tren, cutting bukan tindakan untuk nyari perhatian, cutting itu hal yang nggak bisa dianggep remeh, jangan pernah bilang "stop cutting, nggak ada gunanya!" karena itu sama aja kayak kalian minta seorang pecandu narkoba buat duduk sendiri di ruangan penuh ekstasi tanpa boleh nyentuh satupun, bantu mereka dengan kelembutan, dan jangan pernah bilang "gue ngerti, kenapa gitu doing lo harus cutting?" kalau kalian pernah marah karna satu hal.
 
We need help, not attention.
We need love, not tears.
Cause like all people, we want to be normal...
 

18 comments:

ferisa said...

Aku self harmer. Aku pengen brhenti, bisa bantu?

Unknown said...

Saya juga percaya itu bukan masalah sepele, karena saya juga mengalaminya, terkadang mereka tidak peduli dengan apa yang saya rasakan baik keluarga ataupun teman, sampai suatu saat mereka mengira ini hanyalah bualan belaka dan menjauhi saya, tapi saya percaya bahwa Tuhan masih ada untuk melindungi saya, sehingga saat kejadian itu terjadi yang ada dalam tangisan saya hanya Tuhan, Tuhan dan Tuhan tolong saya sehingga semuanya menjadi lebih tenang...

naurah said...

gue punta temen yang pernah self harming. tapi syukurnya dia udah berenti. gue merasa sedih aja karena kenapa dia ga cerita aja sama gue. tapi yaudah lah gpp toh dia udh bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. sekarang adeknya temen gue yg self harming. dia belom bisa berhenti. temen gue sedih banget. ada saran yg bisa bantu ga? makasih ya

unknown said...

ya memang benar melakukan cutting setidaknya bisa membuat saya puas dan saat saya sembuh dari depresi saya takut cutting akan menjadi kebiasaan saya saat stress dan ketika saya mengalami depresi untuk yg kedua kalinya saya sungguh tdk bisa menahan hasrat untuk melukai diri saya sendiri dan kata2 orang di sekeliling saya hanya membuat saya lebih parah lagi

unknown said...

ya memang benar melakukan cutting setidaknya bisa membuat saya puas dan saat saya sembuh dari depresi saya takut cutting akan menjadi kebiasaan saya saat stress dan ketika saya mengalami depresi untuk yg kedua kalinya saya sungguh tdk bisa menahan hasrat untuk melukai diri saya sendiri dan kata2 orang di sekeliling saya hanya membuat saya lebih parah lagi

Unknown said...

ka boleh minta alamat gmailnya?

yogi setiawan said...

hahahahah
jadi ingat dulu pas masih jammanya saya masih jadi cutter
w dulu klau udah banyak banget masalah tuh suka banget mukul" tembok sampai keseleo/berdarah nih tangan. makin banyak mukul makin "Plong" nih hati
pernah sih mukul" yang lebih empuk tapi rasanya seperti ada yang kurang gitu hahhahhahaha
pernah ke-gap sama orang rumah .gara" liat nih tangan diperban terus tiap hari

sampai pernah ke psikolog,ke orang pintar
tapi semua itu gadak gunanya
yang dibutuhkan cutter bukanlah seseorang yang memaklumi kelainannya
tapi yang dibutuhkannya hanya seseorang yang mengerti dan memahami keistimewaannya

Unknown said...

yes i need love not tears or bullshit

Elvira said...

Cara untuk brenti cutting gimana ? Rasa nahan buat cutting tuh nyakitin banget

Unknown said...

gue dulu paling sering cutting, bahkan lengan kiri gue itu bekasnya dari tbawah telapak sampe lengan, tapi semenjak gue dibawa ke psikolog dan dikasih bbrp masukan, begitupun bonyok gua, alhamdulilah gue udah bisa ga cutting selama sebulan dan akhirnya gue cari tahu tntg informasi cutting ini, dan gue juga baru tau kalo cutting itu kelainan, krna dlu pas gue cutting sempet ketahuan temen2 disekolah sama guru, gue sempet dikira pemake, gue sempet dibully krna hal ini, but krna gue nyibukin diri biar ga stress, akhirnya gue bisa ngurangin cutting gue, btw tq for the information ya :]

Unknown said...

Dan aku pun bgtu juga 😭😭😭😭

Thinkerbell said...

Saya mengalami hal ini. Sekali. Saya harap tidak lagi. Meskipun ketika saya merasa stress, bayangan untuk melakukan hal itu lagi sangat kuat... dan saya tidak tau kalau suatu saat itu akan terulang...

nagi said...

hello there,
terimakasih udah ngepost sesuatu yg berbau self harm
saya harap kita bisa berkomunikasi
dan saling membantu

nagi said...

hello there,
terimakasih udah ngepost sesuatu yg berbau self harm
saya harap kita bisa berkomunikasi
dan saling membantu

Unknown said...

gua sebagai remaja cutting disini sering banget dikatain cari perhatianlah inilah itulah padahal mereka yang cari ta tentang kehidupan gua aneh gak

Unknown said...

Apakah ada kecenderungan untuk mempublish gambar atau sebagainya saat seseorang sedang mengalami cutting?

Unknown said...

Cara berhenti cutting tanpa bantuan org lain gimana?plis jawab

Unknown said...

aku dulu sempet cutt1ng gara-gara depresi dan puji Tuhan sekarang aku udh ga dan ga bakal cutt1ng lagi

Post a Comment

 

Believe In Me Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review